Jumat pagi (21/02), aula Dinas Pendidikan Kota Semarang lebih ramai dari biasanya. Seratusan Pengawas Sekolah (PS) yang tergabung dalam Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) pagi itu mengikuti acara pembukaan workhsop Virtual Coordinator Training (VCT) Bagi Pengawas Sekolah se-Kota Semarang. Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, S.H., M.M.Dalam sambutannya, Kadinas mengapresiasi inisiatif PS untuk meningkatkan kecakapan di bidang TIK melalui workshop VCT yang berlangsung dua hari ini. Hal ini telah menjadi kebutuhan zamannya. Ada anekdot “Siswa dtuntut memiliki skill abad 21, sementara gurunya masih di abad 20, dan pengawasnya tertinggal di abad 19”. Sehingga mau tidak mau, PS juga harus terus belajar mengembangkan diri. Kadinas juga menyampaikan beberapa kebijakan Disdik Kota Semarang terkait kepengawasan, termasuk tentang kesejahteraan pengawas, dan bagaimana strategi atau peran pengawas menyikapi perundungan di sekolah. Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Kabid. Pembinaan GTK, Sri Rahayuningsih, S.Pd., M.M yang siap mendukung acara-acara PS se-Kota Semarang.Dalam sambutannya, Ketua APSI Kota Semarang, Sri Sarmini, S.Pd., M.Pd. menyatakan bahwa para PS juga tidak ingin ketinggalan dari siswa dan guru dalam era pendidikan 4.0, sehingga ia bersama jajarannya mengundang para instruktur KKVI agar dapat mendampingi para PS mempelajari IT dalam bentuk workshop VCT.
VCT sendiri merupakan sebuah pelatihan holistik berbasis internet dan TIK yang didesain untuk memungkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh melalui media vicon (video conference). Format pelatihan yang pertama kali dibesut oleh SEAMEO ini sekarang telah berkembang menjadi salah satu pelatihan populer di kalangan para pendidik. Selain mempelajari platform media vicon, peserta juga dibekali materi cara merekam vicon, membuat presensi menggunakan formulir daring, dan mendesain flyer digital berikut narasinya sebagai alat publikasi. Khusus untuk workshop VCT PS ini, tim KKVI juga mengenalkan Digimont (Digital Monitoring) dengan memanfaatkan fitur kelas virtual.
Khusus untuk workshop ini, KKVI menerjunkan sekitar 10 orang instrukturnya. Separuh sebagai narasumber, separuh lagi sebagai pendamping sesi praktik. Pengawas KKVI sekaligus Founder VCT, Siti Zulaiha, S.Pd memaparkan sejarah VCT, mekanise pelatihan, progress batch-batch VCT, dan luaran yang diharapkan.
Setelah workshop tatap muka, para PS melanjutkan workshop daring berupa pembekalan materi yang dibutuhkan saat mereka hendak melakukan vicon selama 3 hari. Kemudian, dalam waktu durasi satu bulan pelatihan daring (vicon), setiap peserta melaksanakan penugasan. Mereka setidaknya pernah menjalankan peran sebagai presenter, host, dan moderator juga sebagai peserta/partisipan.”Saya suka mas, meskipun sebentar lagi saya sebenarnya pensiun. Semoga teman-teman yang lain juga semangat,” kata Pak Deddy, salah satu peserta mengomentari workshop ini. “Sangat menarik, menantang, terima kasih buat ilmu yang luar biasa, sayang waktunya kurang terlalu singkat buat saya sementara materinya banyak,” komentar Bu Mintarsih di hari terakhir workshop.
Saat ditanya bagaimana kesan terhadap para instruktur KKVI saat mendampingi peserta workshop, salah satu PS Bu Endang Widayati menuliskan, “timnya pintar-pintar dan sabar-sabar. Semoga sukses selalu dan berperan penting dalam memajukan pendidikan berbasis IT di Indonesia.” (dr)
Komunitas KVI | Proudly powered by VCIC
👍 kegiatan yg bagus sekali buat pengawas, mohon bantuannya untuk kegiatan serupa di kota tegal bgm? Mohon penjelasan. 🙏
Baik bu, mau diadakan Kapan? kami siap membantu Silahkan hub: Krisantus 085727327119 Atau Doni Riadi 081390991444